PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
STMIK MIC CIKARANG
MEDIA INFORMATIKA CENDEKIA
TUGAS MATAKULIAH MANAJEMEN PENGETAHUAN
ANALYSA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN SERVICE
Disusun oleh :
Santo Sep Irwanto
Dewi Yuni Herawaty
Atik Aryati
Tikania
Maya Ardiani
Sri Pujiwati
LATAR BELAKANG
* Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penjualan mesin pendingin dan jasa service pendingin, Pit Elektronik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai perusahaan memiliki pegawai-pegawai yang berpengalaman dan memiliki keragaman pengetahuan yang dapat menjadi asset bagi perusahaan dalam meningkatkan keunggulan dan kualitas kerja pada perusahaan.
* Pengetahuan yang dimiliki oleh tiap tiap karyawan belum dapat terdokumentasi dengan baik (Sutabri, 2012). Budaya untuk berbagi dan bertukar pengetahuan juga belum mampu dilakukan sepenuhnya, menurut (Mulyono, Harisno, & Kristianto, 2013) pengetahuan yang ada pada individu bisa hilang ketika mereka tidak lagi berada pada jabatan tersebut, sehingga permasalahan yang akan timbul adalah ketika ada teknisi senior yang mengundurkan diri, dan sudah tidak bekerja lagi di Pit Elektronik maka ilmu yang dimiliki oleh teknisi tersebut juga akan hilang dan melekat di teknisi tersebut, sehingga ketika perusahaan tersebut merekrut karyawan baru, perlu dilakukan training dan pelatihan kembali dari awal.
VISI DAN MISI PT. PIT ELEKTRONIK
VISI
Menjadikan perusahaan yang maju dan berjaya dalam memberi pelayanan terbaik kepada Pelanggan.
MISI
1. Memastikan kepuasan klien
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang profesional yang dilandasi Keimanan dan Ketaqwaan.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang berkualitas.
4. Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan, pelatihan, kesehatan yang b erkualitas.
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada sistem informasi yang terpadu.
Dalam pengembangan manajemen pengetahuan, Polayi menyatakan bahwa dia merupakan orang yang pertama memperkenalkan pengetahuan (knowledge) yang terdiri atas dua jenis, yaitu pe- ngetahuan terbatinkan atau pemikiran pengetahuan (tacit knowledge) dan pengetahuan yang sudah terekam dan termodifikasi dalam bentuk dokumen (eksplisit knowledge).
Kedua jenis knowledge tersebut oleh Nonaka dan Tekeuchi [5] dapat dikonversi melalui empat jenis, yaitu sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internaliasisasi. Dalam konteks manajemen, aktivitas manajemen pengetahuan merupakan serangkaian tindakan yang saling mendukung satu sama lain yang bersifat terus-menerus yang selalu ada keterkaitannya.
Untuk mendukung proses aktivitas dan pengembangan sumber daya manusia di suatu organisasi yang merupakan perwujudan dari model socialization, externalization, combination, internalization (SECI), menurut Nonaka dan Takeuchi [5] digunakan perangkat teknologi informasi yang ada di organisasi melalui empat cara konversi atau transfer pengetahuan, sebagaimana pada gambar 2.3 dibawah ini
“Knowledge management adalah pengelolaan knowledge suatu organisasi atau perusahaan dalam menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage) competitive advantage) dengan mengoptimalkan proses penciptaan, pengkomunikasian dan pengaplikasian semua knowledge yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan bisnis”.
Knowledge management atau manajemen pengetahuan adalah sebuah proses yang membantu organisasi mengidentifikasi, memilih, mengorganisasikan, menyalurkan, dan mentransfer informasi penting yang merupakan bagian dari memori organisasi yang pada umumnya berada dalam organisasi dalam keadaan tidak terstruktur.
LATAR BELAKANG
* Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penjualan mesin pendingin dan jasa service pendingin, Pit Elektronik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai perusahaan memiliki pegawai-pegawai yang berpengalaman dan memiliki keragaman pengetahuan yang dapat menjadi asset bagi perusahaan dalam meningkatkan keunggulan dan kualitas kerja pada perusahaan.
* Pengetahuan yang dimiliki oleh tiap tiap karyawan belum dapat terdokumentasi dengan baik (Sutabri, 2012). Budaya untuk berbagi dan bertukar pengetahuan juga belum mampu dilakukan sepenuhnya, menurut (Mulyono, Harisno, & Kristianto, 2013) pengetahuan yang ada pada individu bisa hilang ketika mereka tidak lagi berada pada jabatan tersebut, sehingga permasalahan yang akan timbul adalah ketika ada teknisi senior yang mengundurkan diri, dan sudah tidak bekerja lagi di Pit Elektronik maka ilmu yang dimiliki oleh teknisi tersebut juga akan hilang dan melekat di teknisi tersebut, sehingga ketika perusahaan tersebut merekrut karyawan baru, perlu dilakukan training dan pelatihan kembali dari awal.
VISI DAN MISI PT. PIT ELEKTRONIK
VISI
Menjadikan perusahaan yang maju dan berjaya dalam memberi pelayanan terbaik kepada Pelanggan.
MISI
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang profesional yang dilandasi Keimanan dan Ketaqwaan.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang berkualitas.
4. Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan, pelatihan, kesehatan yang b erkualitas.
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada sistem informasi yang terpadu.
Dalam pengembangan manajemen pengetahuan, Polayi menyatakan bahwa dia merupakan orang yang pertama memperkenalkan pengetahuan (knowledge) yang terdiri atas dua jenis, yaitu pe- ngetahuan terbatinkan atau pemikiran pengetahuan (tacit knowledge) dan pengetahuan yang sudah terekam dan termodifikasi dalam bentuk dokumen (eksplisit knowledge).
Kedua jenis knowledge tersebut oleh Nonaka dan Tekeuchi [5] dapat dikonversi melalui empat jenis, yaitu sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internaliasisasi. Dalam konteks manajemen, aktivitas manajemen pengetahuan merupakan serangkaian tindakan yang saling mendukung satu sama lain yang bersifat terus-menerus yang selalu ada keterkaitannya.
Untuk mendukung proses aktivitas dan pengembangan sumber daya manusia di suatu organisasi yang merupakan perwujudan dari model socialization, externalization, combination, internalization (SECI), menurut Nonaka dan Takeuchi [5] digunakan perangkat teknologi informasi yang ada di organisasi melalui empat cara konversi atau transfer pengetahuan, sebagaimana pada gambar 2.3 dibawah ini
“Knowledge management adalah pengelolaan knowledge suatu organisasi atau perusahaan dalam menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage) competitive advantage) dengan mengoptimalkan proses penciptaan, pengkomunikasian dan pengaplikasian semua knowledge yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan bisnis”.
Knowledge management atau manajemen pengetahuan adalah sebuah proses yang membantu organisasi mengidentifikasi, memilih, mengorganisasikan, menyalurkan, dan mentransfer informasi penting yang merupakan bagian dari memori organisasi yang pada umumnya berada dalam organisasi dalam keadaan tidak terstruktur.
Perancangan KMS
Kesejajaran knowledge menegement system da strategi bisnis
1. Geser paradigma perusahaan dari pemrograman strategis ke perencanaan strategis.
2. Meninggalkan praktik desain system dengan data masa lalu.
3. Melakukan analisis SWOT berbasis knowledge dan memetakan knowledge perusahaan, pesaing utama, dan industri secara d. Menganalisis knowledgw-gap dan mengenali bagaimana KM dapat mengisi gap itu.
4. Menentukan mana yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaan, apakah kodifikasi atau fokus personalisasi.
5. Mennyeimbangkan eksploitasi, eksplorasi dan pengiriman just-in time (JIT) dan just-in-case (JIC) yang didukung oleh KMS.
6. Sebelum mendesain KMS, tentukan pertanyaan diagnostiknya.
7. Menerjemahkan karakteristik hubungan KM strategy ke KM system.
8. Mengerahkan inisiatif untuk membantu menjual proyek KM dalam lingkungan internal.
9. Mendiagnosa dan mengesahkan strategy-KM link.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah penulis lakukan di PT Pit Elektronik, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Kuesioner yang disebar oleh penulis ke beberapa responden, dapat diketahui bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan sudah sangat baik, namun untuk menerapkan knowledge sharing di perusahaan diperlukan adanya suatu sistem yang dapat menyimpan semua bentuk kerja dari teknisi terutama, agar bisa diakses kembali sewaktu waktu dan dapat dijadikan referensi bagi teknisi- teknisi lainnya diperusahaan Pit Elektronik. Hasil kuesioner juga dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PT Pit Elektronik bisa menerapkan Knowledge Management dilingkungan perusahaan, terbukti dengan adanya perhitungan dengan skala likert tentang adanya perbandingan sebelum penerapan KM dan sesudah KM. Untuk sementara fasilitas forum yang dibangun menggunakan Prototype bisa mengakomodir kebutuhan tersebut diatas. Terbukti dengan pengukuran kualitas sistem dengan metode McCall memperoleh nilai 80% dengan predikat sangat baik.
Daftar Pustaka
- Malhotra, Y. (2000). Knowledge Management for E-Business Performance: Advancing Information Strategy to “Internet Time. Information Strategy The Executives Journal, 16(4), 5–16.
- https://doi.org/10.1080/07438613.2000.10 744620
- Mathew, A., Rodrigues, L., & Alapati, V. (2012). Human Factors & Knowledge Management: A System Dynamics Based Analysis. Journal of Knowledge Management Practice (Vol. 13).
- Bogor: Ghalia Indonesia.
- Knowledge Management: Konsep, Arsitektur dan
- Implementasi’. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
- Tiwana, Amrit. (1999). “The knowledge management toolkit”. First Edition.
Semoga bermanfaat .....
1. Geser paradigma perusahaan dari pemrograman strategis ke perencanaan strategis.
2. Meninggalkan praktik desain system dengan data masa lalu.
3. Melakukan analisis SWOT berbasis knowledge dan memetakan knowledge perusahaan, pesaing utama, dan industri secara d. Menganalisis knowledgw-gap dan mengenali bagaimana KM dapat mengisi gap itu.
4. Menentukan mana yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaan, apakah kodifikasi atau fokus personalisasi.
5. Mennyeimbangkan eksploitasi, eksplorasi dan pengiriman just-in time (JIT) dan just-in-case (JIC) yang didukung oleh KMS.
6. Sebelum mendesain KMS, tentukan pertanyaan diagnostiknya.
7. Menerjemahkan karakteristik hubungan KM strategy ke KM system.
8. Mengerahkan inisiatif untuk membantu menjual proyek KM dalam lingkungan internal.
9. Mendiagnosa dan mengesahkan strategy-KM link.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah penulis lakukan di PT Pit Elektronik, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Kuesioner yang disebar oleh penulis ke beberapa responden, dapat diketahui bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan sudah sangat baik, namun untuk menerapkan knowledge sharing di perusahaan diperlukan adanya suatu sistem yang dapat menyimpan semua bentuk kerja dari teknisi terutama, agar bisa diakses kembali sewaktu waktu dan dapat dijadikan referensi bagi teknisi- teknisi lainnya diperusahaan Pit Elektronik. Hasil kuesioner juga dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PT Pit Elektronik bisa menerapkan Knowledge Management dilingkungan perusahaan, terbukti dengan adanya perhitungan dengan skala likert tentang adanya perbandingan sebelum penerapan KM dan sesudah KM. Untuk sementara fasilitas forum yang dibangun menggunakan Prototype bisa mengakomodir kebutuhan tersebut diatas. Terbukti dengan pengukuran kualitas sistem dengan metode McCall memperoleh nilai 80% dengan predikat sangat baik.
Daftar Pustaka
|
|
|
|
|
|
|
Semoga bermanfaat .....
Komentar
Posting Komentar